• Informasi Aksesibilitas
  • EN
  • ID
IA-CEPA ECP Katalis IA-CEPA ECP Katalis
  • Tentang Kami
    • Tentang Katalis
    • Tentang IA-CEPA
  • Kegiatan
    • Sedang Berlangsung
    • Terselesaikan
  • Peluang Bisnis
  • Ruang Berita
    • Catatan
    • Siaran Pers
    • Acara
    • The Katalis Podcast
    • Publikasi
    • Sambutan dari Menteri
  • Lowongan
    • Lowongan Individu
    • Peluang Konsultan
  • Kirim Ide Anda
powerhouse potencial
  • Catatan
  • 2 Juli 2021

Potensi kekuatan besar

Indonesia dan Australia saling menawarkan area-area pengembangan kepentingan bersama yang belum dimanfaatkan.

Hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia sudah kuat, namun ini masih dapat ditingkatkan. Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) menciptakan peluang baru dan menarik bagi bisnis di kedua negara untuk membangun hubungan bilateral dan memperluas pasar. Katalis didirikan berdasarkan Perjanjian tersebut guna mendukung dan mengembangkan bisnis dalam memanfaatkan peluang tersebut. Berikut adalah gambaran dari beberapa area kemitraan dan pertumbuhan kelompok besar ini.

INDONESIA

Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta, Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Indonesia didominasi populasi muda: separuh penduduknya berusia di bawah 30 tahun. PDB tahunannya lebih dari US$ 1 triliun, dua kali lipat dari Thailand, tiga kali lipat dari Malaysia, dan empat kali lipat dari Vietnam. Terlepas dari dampak COVID-19, Indonesia secara luas diperkirakan akan menjadi salah satu dari 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030.

Sebelum pandemi COVID-19, ekonomi Indonesia tumbuh dengan kecepatan stabil sebesar 5% per tahun. Selama satu dekade terakhir, pendapatan per kapitanya meningkat dua kali lipat dalam dolar AS, dan saat ini Indonesia adalah rumah bagi populasi berpenghasilan menengah aspiratif besar yang uangnya dibelanjakan untuk barang dan jasa internasional. Faktanya, konsumen Indonesia membelanjakan setara US$ 650 miliar setahun. Banyak orang Indonesia bepergian ke luar negeri untuk liburan dan melanjutkan pendidikan, dan Australia menjadi tujuan nomor satu untuk pendidikan tinggi.

Secara historis, perekonomian Indonesia berpusat pada sumber daya alamnya yang melimpah seperti, minyak, gas, batu bara, dan minyak sawit. Namun ini perlahan berubah. Beberapa tahun terakhir telah terlihat pertumbuhan generasi baru perusahaan teknologi Indonesia yang bernilai lebih dari US$ 1 miliar. Sektor otomotif, misalnya, juga berkembang pesat dan mendorong pertumbuhan pasar kendaraan listrik yang pesat. Pemerintah sangat ingin menarik investasi dengan mengumumkan sekitar 245 “sektor prioritas” yang mencakup segala bidang, mulai dari pertanian hingga elektronik dan farmasi.

COVID-19 telah merusak ambisi pembangunan Indonesia. Di sisi lain, guncangan ekonomi juga mendorong pemerintah ke arah reformasi pro-pasar yang bertujuan untuk melakukan pemulihan secara cepat. Perundang-undangan tahun lalu menghapus “Daftar Negatif Investasi” (DNI) yang membatasi investasi asing pada sebagian besar sektor ekonomi sejak diperkenalkan pada tahun 1987. Investor asing sekarang bebas untuk memasuki lebih banyak sektor ekonomi. Ada juga perubahan signifikan pada perizinan dan undang-undang ketenagakerjaan yang mempermudah dalam memulai dan menjalankan usaha. Juga ada rencana untuk reformasi lebih lanjut lainnya.

AUSTRALIA

Australia adalah Negara maju berpendapatan tinggi. Sebelum COVID-19, Negara ini telah bebas dari resesi selama hampir 30 tahun dan tingkat pertumbuhannya lebih stabil daripada negara-negara G7 lainnya. Sejak resesi terakhir pada tahun 1991, ekonomi Australia telah berkembang tiga kali lebih besar daripada Jerman.

Jasa mendominasi perekonomian Australia. Sektor ini menyumbang sekitar 80% dari produk domestik bruto. Australia juga salah satu Negara yang memimpin dalam sektor pendidikan tinggi. Pada tahun 2019, sekolah, perguruan tinggi, dan universitas Australia menarik minat hampir 1 juta siswa luar negeri yang sebagian besar berasal dari Tiongkok dan India. Tujuh universitas Australia masuk ke dalam peringkat 100 teratas dunia. Sektor jasa keuangannya juga kuat. Australia mengelola kumpulan dana pensiun terbesar keempat di dunia — menjadikannya sebagai contoh negara yang berkinerja tinggi melebihi jumlah populasinya.

Australia adalah produsen utama produk pertanian dan pengekspor ternak dan gandum dalam jumlah besar. Australia juga merupakan pengekspor sumber daya penting, terutama batu bara dan bijih besi. Di pasar domestik, investasi dalam energi terbarukan yang bersih seperti, tenaga surya dan angin, juga terus meningkat.

Tulisan Terkait:

  • Indonesia TVET Blog
    Melirik Indonesia 7 November 2022
  • Dampak IA CEPA pada Bisnis di Indonesia dan Australia
    Dampak IA-CEPA pada Bisnis di Indonesia dan Australia 2 Agustus 2022
  • Web Scholarship 2022 900x580 ID
    Beasiswa Studi Singkat “Perdagangan Internasional Australia-Indonesia” 27 April 2022
  • Early Impact
    Dampak awal: Katalis mendukung perempuan dalam kepemimpinan dalam industri perdagangan 25 April 2022
IA-CEPA ECP Katalis

Tujuan kami adalah memaksimalkan manfaat-manfaat IA-CEPA yaitu, perdagangan dan investasi dua arah, peningkatan akses pasar serta peningkatan pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan dan inklusif bagi kedua negara.

Tautan Lain

  • Hubungi Kami
  • FAQ
  • GEDSI Toolkit
  • Kebijakan Privasi
  • Kebijakan Cookie
  • Kebijakan Aksesibilitas
  • Peta Situs

Berlangganan newsletter

Loading
© Copyright IA-CEPA ECP Katalis
The website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Selengkapnya
Accept all
Manage consent

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may affect your browsing experience.
SAVE & ACCEPT