Sukses di era disruptif
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan awal tahun ini, Asian Development Bank mendorong Indonesia untuk mempercepat transformasi industri melalui investasi dalam pengembangan keterampilan. Memang, untuk bangkit dari pandemi COVID-19, diperlukan ketangguhan.
Skills Lead Clarice Campbell menjelaskan bagaimana program Skills for Recovery Katalis menyediakan kerangka kerja menyeluruh untuk meningkatkan keterampilan pasar tenaga kerja yang mendukung ekonomi yang dinamis dan tangguh.
Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi agenda utama Pemerintah Indonesia. Presiden Joko Widodo secara terbuka mengimbau percepatan inovasi dalam “era disruptif”. Bagaimana posisi IA-CEPA dan Katalis menanggapi kebutuhan mendesak itu?
Keterampilan sangat penting sebagaimana dibuktikan oleh fokus Pemerintah Indonesia terhadap pengembangan sumber daya manusia. Sudah diketahui dan diterima secara luas bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak pekerja terampil karena kualitas pendidikan di negara ini belum memenuhi harapan industri. Oleh karena itu, Katalis berfokus pada pengembangan keterampilan, khususnya di bidang kejuruan, karena ada manfaat nyata yang dapat diperoleh Indonesia melalui kerjasama dengan institusi penyedia jasa pelatihan dan pendidikan kejuruan Australia. Pada saat yang sama, penyedia jasa pendidikan Australia juga perlu beradaptasi dengan perubahan lanskap pendidikan, sehingga memungkinkan kedua pihak memperoleh manfaat bersama – pelajar dan profesional Indonesia dapat mengakses layanan pelatihan berkualitas tinggi, sementara penyedia pelatihan Australia dapat mengakses peluang komersial di pasar yang sedang berkembang.
Katalis akan menanggapi kebutuhan mendesak akan inovasi di sektor keterampilan dengan mencocokkan penawaran dan permintaan. Saat ini, tidak ada mekanisme nasional bagi penyedia jasa pendidikan dari seluruh Australia untuk mengiklankan penawaran pelatihan dan kursus mereka di Indonesia. Akibatnya pelaku industri di Indonesia tidak menyadari peluang yang ada di depan mata mereka untuk memenuhi kebutuhan keterampilan. Demikian pula, banyak penyedia pendidikan kejuruan Australia tidak familiar dengan Indonesia dan kesulitan mengidentifikasi peluang yang ada.
Selama masa program Katalis, kami akan menghubungkan penyedia pelatihan Australia dengan industri Indonesia dan mengatasi berbagai hambatan yang ada. Penting bagi kedua negara untuk menciptakan model bisnis yang berkelanjutan, karena selama ini sektor pendidikan, dalam banyak hal, sangat bergantung pada mobilitas siswa internasional. Bukan berarti mobilitas tidak penting atau harus dihentikan, tetapi kesempatan ini hanya dapat diakses oleh sebagian kecil siswa atau profesional yang mencari kualifikasi atau peningkatan keterampilan baru. Bagi sebagian besar orang, akses ke pelatihan berkualitas tinggi yang tersedia di dalam negeri merupakan sesuatu yang penting, demikian pula ketersediaan pilihan kursus jangka pendek, menengah, dan panjang, serta pelatihan-pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga pendidikan yang lebih inklusif dan dapat diakses semua pihak dapat tercapai.
Bagaimana cara Katalis mendukung pengembangan keterampilan dan penyediaan pelatihan di sektor-sektor prioritas?
Katalis mendukung pengembangan keterampilan dengan melibatkan para pemangku kepentingan utama industri, termasuk perusahaan perseorangan dan asosiasi, dalam mengidentifikasi kesenjangan keterampilan, dan menghubungkan mereka dengan penyedia pelatihan Australia. Saat ini, terkait penanganan pandemi, Katalis memiliki tiga sektor prioritas: kesehatan, pariwisata, dan ekonomi digital. Ada banyak alasan mengapa sektor-sektor ini dipilih, yaitu karena ketiganya sangat terpengaruh oleh pandemi dan merupakan sektor penyedia kerja utama bagi perempuan dan kelompok minoritas. Mereka yang mengikuti program Katalis akan mengetahui bahwa selain mendukung ide-ide yang berfokus secara komersial, kami juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan. Ini adalah nilai tambah Katalis dan membedakan kami dari inisiatif serta organisasi lain yang ada yang juga fokus pada hubungan Indonesia-Australia.
Ini sangat penting untuk mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi dan sosialnya. Seharusnya tidak mengejutkan jika partisipasi dari perempuan dan kelompok marjinal dalam angkatan kerja meningkat, karena sejatinya semua orang dapat menikmati manfaat pembangunan. Katalis berharap mendukung kolaborasi antara industri Indonesia dan penyedia pelatihan Australia sehingga ada peluang lebih besar bagi kedua negara, terutama bagi pekerja Indonesia yang kurang terampil, untuk mendapatkan keterampilan yang relevan di sektor-sektor prioritas ini.
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia merupakan salah satu yang paling pesat di Asia Tenggara. Seperti apa keterlibatan Katalis dengan para pemangku kepentingan di bidang ini terkait peningkatan keterampilan tenaga kerja digital?
Ekonomi digital adalah area fokus utama Katalis. Ledakan digital di Indonesia saat ini, yang makin dipacu pandemi, makin membuktikan pentingnya keterampilan digital bagi keseluruhan keberhasilan ekonomi Indonesia. Banyak pekerjaan dan bisnis, baik besar dan kecil, beradaptasi untuk menerapkan kerja jarak jauh dan hal ini memerlukan peningkatan literasi digital. Untuk mendukung prioritas ini, Katalis terlibat dengan para pemain utama digital untuk melihat potensi kerjasama mereka dengan penyedia pelatihan Australia dalam hal peningkatan keterampilan digital.
Katalis sedang mengkaji keterampilan apa yang tengah dicari oleh platform ekonomi dan pelaku usaha digital. Kami juga bekerja sama dengan para mitra untuk ‘menggali’ kebutuhan keterampilan dari situs dan platform lowongan pekerjaan ternama. Hal ini akan memberikan pemahaman yang lebih akurat dan agar kami dapat lebih efektif menjembatani hubungan dengan penyedia jasa pendidikan Australia. Manfaat lainnya adalah bahwa sektor ini dapat menjangkau daerah-daerah terpencil dan kelompok-kelompok yang terpinggirkan, termasuk usaha-usaha mikro, perempuan dan penyandang disabilitas. Dengan demikian, peningkatan keterampilan digital akan mampu mendorong pertumbuhan inklusif dan partisipasi yang lebih luas dalam pemulihan ekonomi.
Apa saja keuntungan bekerja dengan penyedia pelatihan Australia?
Ada banyak keuntungan bekerja dengan penyedia pelatihan Australia. Pertama, standar pendidikan Australia secara umum diakui secara internasional. Kualifikasi dari institusi Australia berguna bagi individu atau kelompok perusahaan dalam mencari pekerjaan, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Kedua, jika seorang profesional Indonesia memperoleh kualifikasi keterampilan tertentu dari penyedia pelatihan Australia, baik terakreditasi maupun tidak, ini dapat memberi mereka peluang untuk terlibat lebih jauh dengan Australia di masa depan. Peluang ini mungkin tidak langsung terlihat, tetapi ada banyak contoh lulusan yang mengikuti kursus pelatihan dari Australia yang beberapa tahun kemudian dapat melanjutkan studi atau bekerja di Australia atau dengan perusahaan Australia.
Selain itu, kesempatan untuk terlibat dengan organisasi pelatihan internasional memungkinkan pengembangan keterampilan lintas budaya. Mereka yang telah mengikuti pelatihan akan lebih menonjol karena dapat membawa lebih banyak ragam ide. Keterampilan semacam ini tidak hanya sangat berharga saat ini, tetapi akan semakin penting di masa depan karena kebutuhan untuk beradaptasi dengan Industri 4.0. Laporan McKinsey pada tahun 2019 menunjukkan bahwa bukan hanya keterampilan teknis yang dibutuhkan di tempat kerja di masa mendatang, tetapi juga keterampilan ‘lunak’ (soft skills). Untuk mengembangkan atribut diri tersebut, siswa dan pekerja perlu ditempatkan dalam situasi dan skenario yang akan menantang mereka untuk melatih kepemimpinan, mengembangkan keterampilan komunikasi dan bekerja dengan kelompok yang beragam.
Bekerja dengan para penyedia jasa pelatihan Australia dapat menjadi titik pembeda penting bagi pelaku industri yang ingin menonjol dari yang lain, dan ingin memberikan layanan berkualitas lebih tinggi. Seiring makin kompetitifnya pasar kerja dan makin mendesaknya kebutuhan akan sumber daya manusia yang memadai, akses ke pelatihan berkualitas tinggi bisa jadi jawaban yang dicari oleh industri Indonesia.